2/28/2012

Belajar Pidato

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Yang terhormat para dewan juri

Yang terhormat para pembimbing murid dari masing-masing sekolah          

Dan teman-teman sekalian yang saya sayangi

            Sebelum saya mulai menyampaikan pidato, saya mengharapkan kepada seluruh hadirin untuk bersyukur kepada Allah, karena Dia telah memberikan kepada kita rahmat yang melimpah-limpah, sehingga kita dapat berkumpul dalam pertemuan yang penuh damai ini.

            Selanjutnya, secara khusus, shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi kita Muhammad Saw. serta keluarga beliau dan sahabat-sahabatnya.
Hadirin dan Hadirat yang dimuliakan Allah .Sebelum saya menyampaikan sepatah dua patah kata, sebaiknya saya akan memberi judul pidato saya, yaitu :

                                    LETAK PENTINGNYA AL-QUR’AN

            AL-QUR’AN adalah kitab suci orang-orang islam. Ia diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat jibril untuk mengantarkan umat manusia, khususnya umat Islam ke jalan yang lurus.

            Sebenarnya manusia dapat berbuat sesuatu dengan benar berkat kemampuannya sendiri, karena dia telah diberi panca indra dan otak. Tetapi, bagaimanapun mereka berusaha untuk memberi pnetunjuk kepada manusia menuju keputusan yang benar suatu ketika mereka akan mengalami kesalahan. Karena alasan ini, pentunjuk Allah SWT. Al-Qur’an selalu dibutuhkan. Karena itu, setiap muslim laki-laki dan perempuan harus membacanya setiap hari dan petang, paling tidak sekali setelah shalat lima waktu.

            Karena ia diwahyukan pada bulan Ramadhan, khususnya pada suatu malam yang istimewa yang dikenal “ Lailatul Qadr”, maka bulan Ramadhan secara luas disebut “bulan Al-Qur’an”. Malam yang istimewa yang disebut “Lailatul Qadr” dikisahkan dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Lukisan atau gambaran yang indah ini menunjukkan kepada kita akan penting dan istimewanya Al-Qur’an dari pada kitab suci lainnya.

            Disebutkan dalam sunnah Nabi, bahwa membaca Al-Qur’an itu sendiri merupakan ibadah yang paling baik dimana seorang muslim yang membacanya akan mendapat pahala yang besar dan menjadi dekat dengan Allah.




Nabi Muhammad Saw menceritakan dalam banyak contoh yang lain tentang besarnya pahala yang diterima dari membaca Al-Qur’an. Beliau menunjukkan bahwa membaca surat pendek seperti “Al-Ikhlas” ‘, mendapat pahala yang berlimpah-limpah. Beliau bersabda bahwa dalam surat Al Ikhlas bernilai sama seperti sepertiga Al Quran, berarti jika kita membacanya tiga kali sama dengan membaca satu Al-Qur’an.

Nabi Muhammad Saw. menganjurkan kepada setiap muslim untuk membacanya dan selalu bepegang kepadanya setiap saat, Rasulullah bersabda,”Al-Qur’an  adalah jamuan Allah, maka ambillah dari jamuan Allah semampumu.

Kitab suci Al-Qur’an tidak disusun secara sistematis. Ia juga disajikan secara singkat, maka dari itu, setiap muslim harus mempertimbangkannya, merenungkan, memikirkan, menerjemahkan dan melaksanakan isinya ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk individu atau sebagai anggota masyarakat.


Saudara-saudaraku, kaum muslimin!

Tiada kata yang pantas diucapkan untuk mengakhiri pidato yang sederhana ini kecuali sebuah harapan kepada generasi muda untuk kembali pada semangat dan jiwa Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai falsafah hidup serta berusaha setiap saat untuk berpegang kepadanya terus-menerus.

Inilah pidato saya, lebih dan kurang saya mohon maaf, kebenaran datangnya dari Allah, kesalahan datang dari saya sendiri. Seperti kata pantun Aceh:
            Pat reneup yang hana mirah
            Pat peneurah yang hana bajo
            Pat narit yang hana salah
            Hana awai tentei na dudo

            Bungong jeumpa meuh keumang lam tanoh
            Harum semerbak meubei u luwa
            Ulon mantong cut akai goh punoh
            Goh lom lon tu’oh bak suson haba

Akhirulkalam, wa billahi taufiq wal hidayah..

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar